UEFA Siapkan Sanksi Atas Liga Prematur
Seranganbalik – Liga Prematur merupakan kompetisi yang dihentikan secara paksa sebelum musim berakhir. UEFA kini telah menyiapkan sanksi khusus bagi otoritas Liga yang memutuskan hal tersebut.
Menukil dari Bola.net, Sabtu (04/03/2020), Epidemi COVID-19 masih belum berakhir dan hingga kini malah semakin berkembang biak di berbagai negara. Hal ini menyulitkan sejumlah Liga untuk mengakhiri musim dengan cepat sesuai program yang berlaku.
Akan tetapi, Jupiler Pro League, Liga Belgia rupanya telah membuat Liga Prematur semakin mendunia dengan memanfaatkan situasi corona. Otoritas Liga tersebut tak ingin ambil pusing untuk berlama – lama menunggu kapan waktu yang tepat untuk memulai kompetisi secara normal.
Sesuai keputusan sebelumnya pada Kamis (02/03/2020), Club Brugge dinyatakan sebagai juara musim 2019-2020 berdasarkan raihan poin sementara hingga Maret.
Walau begitu, UEFA sangat tidak setuju dengan keputusan untuk meresmikan Liga Prematur terhadap semua kompetisi Eropa. Karena hal tersebut akan berdampak buruk bagi perkembangan Liga di musim depan.
Sanksi UEFA Atas Liga Prematur
Petinggi UEFA, Aleksander Ceferin menegaskan, menghentikan kompetisi sebelum musim berakhir adalah keputusan yang ceroboh. Pastinya akan ada klub yang tidak setuju jika Liga Prematur diresmikan.
“Saya kurang begitu yakin bahwa keputusan tersebut benar – benar opsi terbaik. Jika dilihat dari Liga Spanyol, FC Barcelona dan Real Madrid CF hanya selisih 1 poin. Sementara Liga lainnya juga menyisakan pertandingan krusial dan defisit poin kecil,” ujar Ceferin.
Ceferin tidak akan memihak pada siapapun, pihaknya telah menyiapkan sanksi besar terhadap Liga yang berani ambil resiko dengan meresmikan Liga Prematur.
Sanksi yang akan Ia lakukan yaitu mendiskualifikasi Liga di pentas Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa.
Ini merupakan pukulan telak bagi Liga Belgia. Namun mereka bisa merubah keputusan sebelumnya dan mulai mengikuti aturan UEFA agar tetap berkiprah di pentas Eropa.
Rencana UEFA Ke Depannya
Ceferin hanya ingin semua Liga harus mengikuti aturan main yang telah diresmikan seperti pada musim – musim sebelumnya.
Sebelumnya, UEFA masih harus mengerjakan banyak hal mulai dari mengatur ulang jadwal yang terhenti, pengaturan bursa transfer, kondisi finansial klub hingga menunda EURO 2020.
Sampai saat ini pun jadwal pertandingan di semua kompetisi resmi Eropa masih belum ditentukan. UEFA memiliki rencana untuk melangsungkan pertandingan setelah pandemi COVID-19 berlalu.
Pihaknya akan mengambil keputusan jika kompetisi berlangsung meski tanpa penonton, karena yang terpenting adalah menghindari Liga Prematur.
Ceferin mengatakan, kompetisi resmi Eropa harus berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada pihak yang membuat keputusan beresiko. Jika harus dimulai pada musim depan, mungkin itu pilihan terbaik.
“Sepakbola tak ada artinya tanpa pendukung. Kami hanya ingin memberikan jalan keluar terbaik agar ke depannya berlangsung tanpa pro dan kontra,” tutupnya.