Tanpa Kevin De Bruyne, Manchester City Bisa Apa?
Seranganbalik – Playmaker Manchester City, Kevin De Bruyne merupakan sosok sentral di bawah kepelatihan Pep Guardiola. Terbukti bahwa pemain asal Belgia itu terlalu banyak berkontribusi terhadap tim sejak didatangkan dari Wolfsburg musim 2014-2015.
Terbaru, Kevin De Bruyne sukses mengantarkan timnya menjadi juara bertahan English Premier League. Tak cukup sampai di situ saja, pria 31 tahun itu telah terpilih sebagai kapten tim.
Seperti yang dilaporkan Bola.net, sosok Kevin De Bruyne terbilang sangat langka pada kedalaman skuad The Citizens. Karena sebelumnya, mereka tidak pernah mendapatkan pemain yang selevel dengannya.
Di sisi lain, Liverpool digadang – gadang sebagai juara utama musim lalu. Namun berkat De Bruyne, The Citizens mampu mengungguli The Reds dengan selisih 1 angka di pertandingan akhir.
Tim Favorit Juara
Musim ini, Liverpool dan Manchester City menjadi tim terkuat EPL. Hal itu diungkapnya oleh salah seorang analis Liga Primer, Mark Lawrenson.
Baginya, kedua tim tersebut terbilang sangat aktif dalam mengincar pemain baru di bursa transfer. Dan buktinya The Reds mampu mengamankan trofi Community Shield setelah mengalahkan The Citizens 3 – 1 pekan lalu.
“Saya tidak melihat sejauh mana mereka berkembang. Tapi Kevin De Bruyne merupakan senjata utama Manchester City untuk memajukan nama baik tim,” tegas Lawrenson pada Off the Ball.
“Manajemen City lebih mengacu pada trofi bergengsi. Dan kemungkinan besar mereka akan tampil lebih tajam dengan skuad terbaik musim ini,” sambungnya.
Punya Banyak Pelapis
Banyak kekhawatiran mengenai presentasi Kevin De Bruyne. Sebab Ia mampu merubah jalannya permainan dalam situasi apa pun.
Lawrenson menyebut bahwa City tidak terlalu berharap besar padanya. Sebab Guardiola merupakan pelatih cerdas yang tau bagaimana cara memasukkan pemain pelapis di lini tengah.
“Bukan Guardiola namanya jika dia tidak bisa menjaga kualitas dan permainan tim secara mendalam. Sebab pelatih asal Spanyol itu sangat memahami karakter setiap pemain yang layak ditempatkan di berbagai posisi,” kata Lawrenson.
“City bukan soal De Bruyne, namun jiwa kepemimpinannya telah mendarah daging terhadap semua skuad. Tentunya mereka bisa jauh lebih berkembang dari pada saat ini,” tutupnya.