Resmi Latih Barcelona, Xavi Hernandez Dihantui Beragam Masalah
Seranganbalik – Sebuah kabar bagus datang dari raksasa La Liga, Barcelona. Dimana Xavi Hernandez baru saja resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Barcelona.
Menurut catatan Sportstar, Xavi Hernandez merupakan kandidat terkuat yang digadang – gadang menjadi penerus masa kepelatihan Ronald Koeman. Akan tetapi Al-Sadd tak ingin terburu – buru melepas sang pelatih sebelum kompetisi usai.
Pada akhirnya beberapa hari lalu, beberapa direksi Barca terjun ke Qatar untuk melakukan pembicaraan dengan manajemen klub demi mendapatkan tanda tangan Xavi Hernandez.
Alhasil, manajer 41 tahun itu resmi menukangi Blaugrana dengan durasi kontrak 2 tahun. Namun pria asal Spanyol itu langsung mendapatkan tantangan besar yang harus dihadapi. Informasi selengkapnya kami ulasan pada rentetan uraian berikut.
Persolid Semua Lini
Diketahui bahwa semua lini Barcelona dinilai makin buruk sejak memasuki musim 2021-2022. Terbukti bahwa mereka sering meratapi kekalahan hingga terlempar dari 10 besar klasemen sementara La Liga.
Kehadiran Xavi Hernandez diyakini mampu merapatkan barisan demi mempertahankan filosofi permainan klub yang terkenal akan taktik Tiki-Taka.
Terlebih Ia harus bereuni dengan mantan timnya yang hingga kini aktif menjadi pilar utama klub, seperti Sergio Busquets, Gerrard Pique, Sergi Roberto dan Jordi Alba.
Kembalikan Nama Baik Klub
Sementara itu Xavi Hernandez harus bisa mengembalikan nama baik klub. Belakangan ini skuad utama Barcelona terbilang acak – acakan.
Faktanya Koeman jarang memberikan jam bermain terhadap para pemain muda. Ironisnya, manajer asal Belanda itu kerap memainkan bintang baru yang masih harus beradaptasi dengan tempo permainan klub.
Ini merupakan tugas terberat Xavi untuk mengayomi semua pilar utama klub. Setidaknya Ia mampu mengembalikan ketajaman tim.
Rampungkan Neraca Keuangan
Dan tugas berat lainnya yaitu merampungkan neraca keuangan klub. Sejatinya ini bukan merupakan tanggung jawab sang manajer.
Namun pihak manajemen meminta Xavi untuk bisa mengatur nama – nama pemain yang layak bertahan dan dijual di musim depan.
Faktanya Blaugrana kelebihan stok pemain. Dan hal itu merepotkan pihak manajemen mengelola sisi finansial. Sehingga sejumlah pemain harus rela mengalami pemotongan gaji.