PSG Yakin Lolos Investigas Financial Fair Play Soal Neymar Dan Mbappe
Paris Saint-Germain ( PSG) mengeluar dana sangat fantastis pada bursa transfer musim panas 2017. Ini membuat UEFA berencana melakukan investigasi karena klub ibu kota Perancis tersebut diduga melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Namun PSG sangat yakin akan lolos dari jeratan tersebut. Mereka merasa tidak melakukan pelanggaran apapun terkait aturan tersebut.
Memang, PSG membuat sensasi ketika memboyong Neymar dan Kylian Mbappe ke Parc des Princes. Mereka harus menggelontorkan dana lebih dari Rp 5 triliun hanya untuk dua pemain tersebut.
Ya, PSG lebih dulu menebus klausul pelepasan Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro (sekitar Rp 3,4 triliun). Menjelang penutupan jendela transfer pada 31 Agustus, PSG lagi-lagi menggelontorkan 180 juta euro (sekitar Rp 2,8 triliun) untuk meminjam Mbappe dari AS Monaco.
Banyak pihak yang sanksi dengan kemampuan finansial PSG sehingga mereka menyerukan agar UEFA selaku badan tertinggi sepak bola Eropa melakukan investigasi. Gayung bersambut, UEFA sudah memberikan pernyataan akan melakukan hal itu.
Namun PSG tak khawatir soal rencana UEFA. Mereka mengatakan: “Paris Saint-Germain menerima keputusan FFP dari UEFA untuk memastikan bahwa aktivitas transfer klub sesuai dengan peraturan, per 30 Juni 2018.”
Kubu PSG merasa yakin tidak menyalahi aturan yang berlaku dan akan lolos uji FFP tersebut. Diakui juga oleh pelatih Unai Emery bahwa mereka melakukan transfer secara transparan dengan federasi sepak bola Eropa.
Sebelumnya, PSG sudah pernah dihukum karena melanggar peraturan FFP pada Mei 2014 saat CEO klub tersebut menyetujui kesepakatan sponsor dengan Otoritas Pariwisata Qatar. UEFA menganggap langkah itu tidak adil.