Impian Buffon Saat Kecil, Akhiri Liga Champions di Kandang Real Madrid
Gianluigi Buffon dikartu merah pada laga perempat final Liga Champions antara Real Madrid dan Juventus di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (11/4/2018). Andai itu merupakan partai pamungkasnya di Liga Champions, Buffon telah penuhi impian masa kecilnya.
Saat mengawali musim 2017-2018, Gianluigi Buffon sempat mengutarakan akan pensiun selepas Piala Dunia 2018. Setelah tim nasional Italia gagal ke Rusia 2018, musim ini bisa dikatakan kiprah terahir Buffon sebagai pesepak bola profesional.
Dengan begitu, laga Real Madrid vs Juventus pada perempat final kedua Liga Champions bisa saja menjadi akhir kiprah dia pada ajang Liga Champions. Meski berakhir menyakitkan bagi Juventus, Buffon setidaknya bisa memenuhi impan masa kecilnya.
Pada jumpa pers jelang laga, Buffon sempat ditanya oleh wartawan soal kemungkinan dia pensiun dan laga versus Real Madrid sebagai partai pamungkasnya di Liga Champions. Pertanyaan itu muncul karena Juventus kalah 0-3 di kandang sendiri pada pertemuan pertama.
“Saya tak tahu apakah ini akan menjadi laga terakhir (di Liga Champions atau tidak). Saya tak mau berbicara hal itu saat ini,” kata Buffon seperti dilansir dari Daily Post.
“Hanya, saat kecil, saya berkeinginan untuk mengakhiri pertandingan Liga Champions terakhir saya di sini,” tuturnya merujuk pada kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu.
Menurut Buffon, impian itu bukan hanya milik dirinya. Namun, dia berkeyakinan banyak pesepak bola juga punya hasrat serupa mengingat Real Madrid adalah tim dengan koleksi trofi paling banyak di Liga Champions.
Kendati demikian, andai laga Real Madrid vs Juventus menjadi partai pamungkas Buffon di Liga Champions, ceritanya tidaklah indah. Juventus menang 3-1 pada laga tersebut sehingga gagal lolos ke semifinal karena kalah agregat dan Buffon mendapat kartu merah.
Kartu merah itu diterima Buffon akibat protes berlebihan kepada wasit Michael Oliver lantaran menjatuhi hukuman penalti. Vonis itu didapat setelah Medhi Benatia melanggar Lucas Vazquez di kotak terlarang.
Juventus tengah unggul 3-0 saat itu dan bisa memaksa pertandingan hingga perpanjangan waktu. Namun, penalti yang dieksekusi Ronaldo itu menamatkan langkah Buffon cs di Liga Champions musim ini karena kalah agregat.
“Saya tahun wasit melihat apa yang dilihatnya. Namun, terus terang, kejadian itu meragukan,” kata Buffon seperti dikutip dari Football Italia.
“Kejadian meragukan juga terjadi pada menit ke-93 pada laga pertama ketika seharusnya kami mendapat penalti, tetapi tidak. Tim ini telah mengerahkan segalanya dan seharusnya manusia tak menghancurkan impian kami itu,” tutur kiper berusia 40 tahun itu.
Impian Juventus yang sempat redup karena kalah 0-3 pada laga pertama di kandang sendiri itu memang sempat menyala terang ketika dua gol Mario Mandzukic dan sepakan Blaise Matuidi membuat skor agregat sama kuat.
Harapan untuk memaksakan laga berlangsung hingga perpanjangan waktu dan memelihara asa lolos kembali terbuka. Namun, penalti Ronaldo itu menjadi pembeda akhir cerita Buffon dan Juventus di Liga Champions musim ini.