English Premier League Akan Tiru Sistem World Cup Mulai Juli

Seranganbalik – Otoritas English Premier League (EPL) akan coba untuk meniru sistem World Cup di sisa pertandingan musim 2019-2020 pada awal Juli. Dimana hal tersebut dilakukan demi merampungkan kompetisi secara Fairplay.

Melansir dari Bola.net, Senin (30/03/2020), English Premier League telah menjadi perbincangan terpanas bagi sejumlah klub sepakbola. Dimana Liverpool FC yang saat ini hanya menunggu kepastian juara, masih harus tertahan untuk beberapa bulan.

Kondisi ini bukan merupakan faktor kesengajaan, melainkan adanya pandemi COVID-19 yang hingga kini tak kunjung usai.

Sebelumnya, English Premier League akan menggelar kembali kompetisi secara normal pada awal April. Akan tetapi, sejumlah petinggi klub dan pihak EPL tak ingin mengambil resiko dengan menggelar pertandingan tersebut. Sebab beberapa pemain dari klub yang berbeda menjadi korban virus corona.

Rencana Memberlakukan Sistem World Cup

Seperti yang dilaporkan The Independent, Senin (30/02/2020), English Premier League akan menggelar kembali kompetisi resmi awal Juli. Namun hingga kini masih belum ada kepastian tentang lanjutan kompetisi tersebut.

Walau begitu, beberapa rumor telah memanaskan publik, dimana pihak EPL telah berencana untuk memberlakukan sistem World Cup apabila kompetisi tersebut resmi berlangsung.

EPL masih menyisakan 92 pertandingan. Menurut laporan tersebut, sistem pertandingan yang akan dilakukan yaitu menyiarkan secara langsung 5 laga dalam 1 hari.

Rencana ini merupakan opsi terbaik, karena penentuan juara EPL hanya akan memakan waktu tak kurang dari 2 bulan.

Lockdown di Inggris Masih Berlaku

Di lain hal, Lockdown di Inggris masih tetap berlaku hingga kini. Pada awalnya, libur kompetisi diputuskan selama 2 bulan. Namun kini, ancaman virus corona masih menjamur hingga ke berbagai negara.

Deputi Kepala Medis di Inggris, Chris Whitty mengatakan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi penyebaran virus corona untuk beberapa bulan ke depan. Namun semua itu tidak berjalan sesuai rencana. Malahan penderita virus tersebut semakin hari semakin bertambah.

“Kami hanya ingin melakukan Lockdown untuk memastikan situasi dan kondisi Inggris benar – benar aman. Karena itu telah menjadi kewajiban kami sebagai tim medis. Namun kami belum memutuskan berapa lama Lockdown tersebut berakhir,” tutupnya.