Diremehkan Sepanjang Musim, Maurizio Sarri Akan Buat Chelsea Menyesal
Masa depan pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, bisa jadi ditentukan akhir pekan ini setelah agen sang pelatih, Fali Ramadani, terbang ke London untuk berbicara dengan petinggi klub pada kamis (30/5/2019).
Sarri lalu dikabarkan bakal terbang ke Italia untuk berbicara dengan Juventus pada akhir pekan.
Maurizio Sarri baru saja melewati musim nan impresif bersama Chelsea.
Pelatih berusia 60 tahun itu finis di peringkat ketiga di Liga Inggris, mencapai final Piala Liga, dan menutup musim debutnya dengan mengangkat trofi Liga Europa setelah menang 4-1 atas rival sekota, Arsenal.
Semua prestasi tersebut dia torehkan dengan catatan perjalanan yang sangat berwarna dan tak memihak sang pelatih.
Sepanjang musim, banyak fans Chelsea yang meragukan strategi bermainnya atau “Sarriball”.
Pembelian kuncinya musim ini, Jorginho, dikritik sebagai seorang pemain yang tak bisa menyumbang gol atau pun assist.
Otoritasnya dipertanyakan, terutama setelah insiden di final Piala Liga kala kiper Kepa Arrizabalaga menolak ditarik keluar jelang adu penalti.
Jelang final Liga Europa di Baku pun, ia harus berkutat dengan pemberitaan intens yang mengaitkan mantan legenda klub dan manajer Derby County sekarang, Frank Lampard, untuk mengambil alih posisinya di Chelsea.
Media Inggris juga tampak melakukan framing sang pelatih dengan buruk kala BT Sports mengedit video Sarri keluar dari latihan H-1 laga final Liga Europa dengan marah-marah setelah Gonzalo Higuain terlihat bertengkar dengan David Luiz.
Padahal, kenyataannya adalah Sarri marah karena ia tak bisa melakoni latihan set piece setelah sesi latihan yang tadinya dijanjikan bakal berlangsung terbuka hanya untuk 15 menit pertama ternyata bergulir di bawah tatapan penonton sampai akhir.
Walau banyak pihak eksternal yang meragukan kapabilitasnya, Sarri menjalin hubungan baik dengan para pemain.