Fulham FC secara mengejutkan memecat pelatih Claudio Ranieri yang baru tiga bulan menjabat pada Kamis (28/02/2019) waktu setempat.
Kegagalan Ranieri membawa Fulham keluar dari zona degradasi Liga Inggris menjadi penyebabnya.
Hingga pekan ke-28 Liga Inggris, Fulham berada di urutan 19 atau dua terbawah dengan koleksi 17 poin.
“Kinerja Ranieri tidak membuahkan hasil yang kami harapkan ketika menunjuknya (keluar dari zona degradasi). Tapi, posisi tim saat ini bukan sepenuhnya kesalahan Ranieri,” kata pemilik Fulham, Shahid Khan, dikutip dari situs Goal.
“Ranieri bekerja dalam situasi sulit. Saya bersyukur atas usahanya. Ranieri meninggalkan Fulham sebagai teman dan saya yakin dia akan segera mendapat kesuksesan kembali,” ujar Shahid Khan menambahkan.
Pengumuman ini membuat Ranieri hanya bekerja selama 106 hari di Fulham. Itu artinya, Ranieri berada di urutan ketujuh daftar pelatih dengan masa jabatan tercepat sepanjang sejarah Liga Inggris.
Bersama Ranieri, Fulham menelan 11 kekalahan dari total 17 laga di semua kompetisi. Buruknya performa Fulham musim ini bisa dikatakan sangat mengejutkan.
Pasalnya, Fulham sebagai tim promosi menunjukkan keseriusan untuk tidak sekedar lewat di Liga Inggris musim ini. Hal itu terbukti dari uang belanja pemain Fulham awal musim ini.
Fulham total mengeluarkan 105 juta pounds atau setara Rp 1,9 triliun untuk mendatangkan 12 pemain baru temasuk yang dipinjam.
Untuk menggantikan Ranieri, Fulham menunujuk Scott Parker, yang sebelumnya menjadi asisten pelatih kepala tim utama.